Jumat, 28 Januari 2022

BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH


BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

PENDAHULUAN
     Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia.
Nama Latin Jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus,termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas , jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang- batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.
    Investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini cukup murah dan bisa dilakukan bertahap.Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah di inokulasi dengan bibit jamur.
    Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginolulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas.
Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.




MENYIAPKAN KUMBUNG
     Kumbung atau  rumah  jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan  menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang di isi rak-rak untuk meletakna baglog. Bangunan tersebutbharus memiliki kemapuan untuk menjaga suhu dan kelembaban..
    Kumbung biasanya dibuat dari bamboo atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedeg atau papan. Atapnay dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng  karena mendatangkan panas. Sedangkan bagian  lantai  sebaiknya tidak di plester agar suhu tetap dingin.
    Didalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi berkitangkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog.
    Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat  2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog.


Selebum baglog  dimasukan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya :
-          Bersihakn kumbung dan rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
-          Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukan ke dalam kumbung.
-          Setelah bau obat hilang, masukan baglog
MENYIAPKAN BAGLOG
      Baglog merupakan media tanam, tempat meletakan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastic berbentuk silinder, dimana salah satu ujung diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
CARA MERAWAT BAGLOG
     Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakan secara vertical dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
     Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebih ,  air  tidak akan masuk kedalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah, Hanya saja penyusunan horizontal  lebih menyita ruang.
Berikut cara perawatan jamur tiram sebagai berikut :
     # Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup
        Baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah
        Dilakukan penyiraman  untuk menambah  kelembaban.
     #  Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih
         Lebar. Biarkan selama 3 hari jangan disiram. Penyiraman cukup pada lantai.
     #  Lakukan penyiraman dengan sprayer.  Penyuraman sebaiknya membentuk
         Kabut bukan tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik.
        Frekwensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban
        Kumbung, jaga suhu pada kisaran


PEMANENAN
      Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akam tumbuh dan siap dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menhasilkan jamur 0,7-0,8 kg.  Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.                                     Setelah baglog sudah  tidak  produksi  dibuang dan bisa dijadikan  untuk kompos.