Senin, 27 April 2020

MENGENAL PENYAKIT KARAT PURU PADA TANAMAN SENGON



PENDAHULUAN
     ·      Penyakit karat puru merupakan salah satu penyakit pada tanaman sengon yang menyerang tanaman pada semua umur.
    ·      Penyebaran penyakit ini sangat cepat, penyakit ini dapat menyerang sengon mulai dari persemaian sampai lapangan.
    ·      Kerusakan serius bila serangan terjadi pada tanaman muda ( umur 1-2 tahun ), karean titik serangan (gall) bisa terjadi di batang utama sehingga batang utama rusak/cacat dan tidak dapat menghasilkan kualitas batang yang baik.
DAERAH PENYEBARAN ENDEMIC
     -       Australia,New Caledonia, Papua Nugini (1984),
     -       Maluku (1988-1989)
     -       Afrika selatan (1992)
     -       Sabah (1993)
     -       Philipina (1997)
     -       Timor Timur (mulai tahun 1998)
     -       Jawa ( mulai tahun 2003).Daerah endemic jawa adalah      Lumajang,Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Malang, Wonosobo, Boyolali, Salatiga dan Wonogiri.
Penyebab penyakit karat puru : 
Penyebab penyakit karat puru pada sengon ialah jenis fungi (uromycladium tepperianum). Jenis fungi karat umumnya masuk dalam divisi Basidiomycotina, kelas Urediniomycetes, ordo Uredinales, Famili Pileolariaceae.
Seperti pathogen karat yang lain maka Uromycladium juga bersifat parasit obligat yang hanya dapat hidup apabila memarasit jaringan hidup. PadaUtepperianum, Spora yang memegang peran penting dalam pembiakan dan pemencarannya adalah teliospora yang dibentuk dalam jumlah besar. Teliospora mempunyai bentuk spesifik yaitu mempunyai struktur yang berjalur ( berabung abung seperti payung ), bergerigi dan setiap satu tangkai terdiri dari tiga teliospora. Ukuran Teliospora yaitu lebar berkisar antara 13-18 um dan panjang 17-26 um .
Fungsi karat ini hanya memerlukan satu inang saja yaitu tanaman sengon.
       Penularan penyakit dapat terjadi melalui penyebaran teliospora denga bantuan air (embun), angin,serangga dan manusia.
GEJALA :
    ·      Serangan karat puru ditandai dengan terjadinya pembengkakan (gall) pada ranting/cabang, pucuk-pucuk anting, tangkai daun dan helai daun.
    ·      Puru yang masih muda berwarna hijau kecoklatan.
    ·      Puru yang tua berwarna coklat kemerah-merahan sampai hitam, dan biasanya puru sudah keropos dan berlubang.

PENCEGAHAN :
1.   Penggunaan benih yang telah disertifikat.
2.   Cara Imunisasi pada benih sebelum semai yaitu dengan cara merendam benih pada larutan Fungisida sebelum semai.
3.   Pengaturan jarak tanam yang lebih longgar agar sinar matahari lebih banyak masuk ke areal kebun sehingga kelembaban dapat dikurangi.
4.   Penggunaan bibit berkualitas dari daerah setempat.
5.   Monitoring gejala penyakit karat puru harus dilakukan secara teratur sejak dini.
PENGENDALIAN :
Upaya pengendalian tanaman yang telah terserang penyakit karat puru adalah menghilangkan gall dan bagian tanaman yang terserang sedini mungkin, sebelun gall membersar dan berwarna coklat.
    -       Cara kimiawi :
1.   Spirtus : Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dengan cara mengelupas gall tersebut dai batang/cabang/ pucuk. Selanjutnya badgian tersebut disemprot/ diolesi dengan spirtus
2.   Larutan/bubur garam : 5 kg kapur + 0,5 kg garam + 5-10 liter air diaduk-aduk sampai rata. Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dari gallnya, kemudian dismprot/dioles dengan larutan/ bubur garam.
3   Larutkan/ bubur belerang : 1 kg kapur +  1 kg belerang + air 10-20 liter diaduk-aduk sampai rata. Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dari gallnya, kemudian bagian tersebut disemprot/ dioles larutan/ bubur belerang.
     -       Cara mekanik :
Memotong pucuk, cabang ranting yang ditumbuhi gall.
Untuk serangan karat puru  di persemaian : yang menunjukan gejalaserangan harus segera dicabut kemudiandi kubur.
PENUTUP
Perlindungan tanaman hutan sebaiknya dilakukan pada saat tanaman masih dalam bentuk benih (biji), bibit di persemaian atau di tanam sampai umur 3 tahun. Dan akan lebih baik apabila dilakukan upaya pencegahan sebelum serangan terjadi karena akan lebih efektif dan efisien biaya dan tenaga.  
                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar