Selasa, 26 Mei 2020

BERDAYAKAN EKONOMI KEHUTANAN UNTUK KESEHATAN BERSAMA MELAWAN CORONA (COVID-19)


BERDAYAKAN EKONOMI KEHUTANAN UNTUK KESEHATAN BERSAMA MELAWAN CORONA    (COVID-19)

      Penyebaran virus corona atau COVID-19 di dunia,termasuk di Indonesia berdampak ke sejumlah sektor usaha. Namun, itu bukan berarti produktifitas jadi kendur.Kondisi ini tentu akan berdampak pada usaha pariwisata dan perdagangan.Namun tidak dengan sektor kehutanan.Inovasi dan penggunaan teknologi bisa dimanfaatkan. Berbagai produk hasil hutan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.Sesuai dengan semangat dalam menguatkan ekonomi lokal yang terdampak lesu akibat Pandemi COVID-19
Kondisi ini tidak hanya mendatangkan malapetaka di pasar, namun juga menyebabkan penurunan sinifikan dalam ekonomi umum.
#  Tapi bagaimana dengan sektor kehutanan
1.Harga pasar

    Ketika meningkatnya tingkat kepedulian, rekomendasi untuk jarak social,mengurangi perjalanan,menghindari keramaian, penutupan dan perlindungan lain untuk memperlambat penyebaran COVID-19,tetapi tidak untuk hasil hutan non kayu seperti madu,empon-empon, dan bahan rempah lainnya justru banyak diburu pedagang/perorangan untuk di racik minuman herbal untuk meningkatakan imun tubuh.
2. Rantai pasokan melambat dan kekurangan
    Karena logistic terganggu dan upaya –upaya untuk memperlambat penyebaran virus, berbagai sector sudah terkena dampaknya, seperti farmasi dan beberapa produk obat lainnya.
3.Kesehatan Petani
   Petani adalah populasi yang relatif lebih tua,di banding populasi pekerja lainnya. Para pelaku ini menunjukan usia rata-rata hampir 50 Tahun dan memiliki tingkat resiko terserang virus. Dengan mengkonsumsi madu /wedang rempah  untuk menjaga kesehatan tetap fiit.
    Peralatan pelindung diri untuk menjada kesehatan  para pekerja. Sarung tangan dan masker sangat diperlukan untuk menangani butiran debu akibat dari kondisi panen musim kemarau.
4. Gangguan lain
     Populasi yang jarang dan perjalanan yang lebih jarang dapat memberikan jarak social yang alami bagi petani dan masyarakat pedesaan,tetapi ada tantangan yang mungkin di hadapi oleh para penduduk pedesaan.
Banyaknya tempak berkumpul seperti sekolah,acara pertemuan  ditutup dan di suruh menghentikan  rutinitas dan acar normal.
Sebagai gantinya siswa sekolah dan layanan lainnya di ajarkan secara Online. Ini sulit bagi penduduk pedesaan karena layanan internet yang kurang.
      Pada akhirnya melalui komuniksi informasi motivasi dan edukasi , artinya bagaimana kita mampu memotivasi atau mengajak masyarakat untuk turut terlibat dan berpartisipasi  social ditengah pandemi  COVID-19
       Bagaimana melalui informasi masyarakat menjadi tau,untuk selanjutnya melalui komunikasi masyarakat mau dan pada tahapan lebih tinggi melalui motivasi  masyarakat bisa bersama pemerintah menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar