BERDAYAKAN EKONOMI KEHUTANAN UNTUK
KESEHATAN BERSAMA MELAWAN CORONA (COVID-19)
Penyebaran
virus corona atau COVID-19 di dunia,termasuk di Indonesia berdampak ke sejumlah
sektor usaha. Namun, itu bukan berarti produktifitas jadi kendur.Kondisi ini
tentu akan berdampak pada usaha pariwisata dan perdagangan.Namun tidak dengan
sektor kehutanan.Inovasi dan penggunaan teknologi bisa dimanfaatkan. Berbagai
produk hasil hutan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.Sesuai dengan semangat
dalam menguatkan ekonomi lokal yang terdampak lesu akibat Pandemi COVID-19
Kondisi ini tidak hanya mendatangkan malapetaka di
pasar, namun juga menyebabkan penurunan sinifikan dalam ekonomi umum.
# Tapi
bagaimana dengan sektor kehutanan
1.Harga pasar
Ketika
meningkatnya tingkat kepedulian, rekomendasi untuk jarak social,mengurangi
perjalanan,menghindari keramaian, penutupan dan perlindungan lain untuk
memperlambat penyebaran COVID-19,tetapi tidak untuk hasil hutan non kayu
seperti madu,empon-empon, dan bahan rempah lainnya justru banyak diburu
pedagang/perorangan untuk di racik minuman herbal untuk meningkatakan imun
tubuh.
2. Rantai pasokan melambat dan kekurangan
Karena
logistic terganggu dan upaya –upaya untuk memperlambat penyebaran virus,
berbagai sector sudah terkena dampaknya, seperti farmasi dan beberapa produk
obat lainnya.
3.Kesehatan Petani
Petani adalah
populasi yang relatif lebih tua,di banding populasi pekerja lainnya. Para
pelaku ini menunjukan usia rata-rata hampir 50 Tahun dan memiliki tingkat resiko
terserang virus. Dengan mengkonsumsi madu /wedang rempah untuk menjaga kesehatan tetap fiit.
Peralatan
pelindung diri untuk menjada kesehatan para pekerja. Sarung tangan dan masker sangat
diperlukan untuk menangani butiran debu akibat dari kondisi panen musim
kemarau.
4. Gangguan lain
Populasi
yang jarang dan perjalanan yang lebih jarang dapat memberikan jarak social yang
alami bagi petani dan masyarakat pedesaan,tetapi ada tantangan yang mungkin di
hadapi oleh para penduduk pedesaan.
Banyaknya tempak berkumpul seperti sekolah,acara
pertemuan ditutup dan di suruh
menghentikan rutinitas dan acar normal.
Sebagai gantinya siswa sekolah dan layanan lainnya di
ajarkan secara Online. Ini sulit bagi penduduk pedesaan karena layanan internet
yang kurang.
Pada
akhirnya melalui komuniksi informasi motivasi dan edukasi , artinya bagaimana
kita mampu memotivasi atau mengajak masyarakat untuk turut terlibat dan
berpartisipasi social ditengah
pandemi COVID-19
Bagaimana melalui informasi masyarakat menjadi tau,untuk selanjutnya melalui
komunikasi masyarakat mau dan pada tahapan lebih tinggi melalui motivasi masyarakat bisa bersama pemerintah
menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar